World Leagues Tables & Results

Jumat, 23 September 2011

Sinopsis


NOVEL TERJEMAHAN

Judul : THE WATER HORSE ( SANG KUDA AIR )
Karya : Dick King-Smith
Alih Bahasa : Lulu Fitri Rahman
Asal cerita : Skotlandia
THE WATER HORSE ( SANG KUDA AIR )
Tokoh Utama :
- Angus
- Kirstie
- Grumble ( Kakek Angus & Kirstie )
- Ibu
- Ayah
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 

Benda yang ditemukan Kirstie di atas tanda air pasang, berbentuk agak persegi, bewarna mirip ganggang laut, dengan sulur-sulur panjang yang menjulur dari tiap sudutnya.
Sebetulnya mirip, bentuknya sangat mirip “ mermaid’s purse “ atau sebutan untuk cangkang telur ikan hiu kecil yang keras, yang biasa terbawa ke pantai. Tetapi benda yang ini sebesar sebuah kaleng biskuit yang besar !
Dini hari tanggal 26 Maret 1930, sebuah badai dahsyat melanda pantai barat Skotlandia. Gelombang-gelombang laut yang sangat besar menghantam kaki tebing yang curam itu, dan angin kencang menerjang dindingnya, mengenai sebuah rumah putih kecil yang berada di puncak tebing.
Kirstie ketakutan dan terbangun namun ibu menyuruh ia kembali tidur. Kemudian datang seorang laki-laki tua bertubuh besar dengan kumis tebal yang melengkung ke bawah dengan langkah berdebam di sepanjang koridor, dia adalah Grumble ayahnya Ibu, yang tinggal bersama mereka. Grumble artinya menggerutu. Memang nama itu cocok dengan kakeknya yang suka menggerutu. Jadi Kirstie mengira itu memang nama kakeknya. Kirstie dan Ibu saling menyeringai, karena ayah Kirstie memang seorang pelaut, atau tepatnya pelaut kapal dagang jadi mereka takut akan ayahnya dengan cuaca seperti itu.
Sehari setelah Kirstie dan Angus mengambil telur itu dari pantai kemudian menaruhnya di bak mandi, telur itu menetas bentuknya seperti seekor anak kucing yang baru lahir, tapi bentuknya berbeda. Yang pertama kali menarik perhatian mereka adalah kepalanya, yang menjulur dari dalam air di ujung lehernya yang agak panjang. Kepala makhluk itu sangat mirip kepala seekor kuda, dengan lubang hidung yang lebar dan telinga yang mencuat, tapi badannya lebih mirip kura-kura. Kulitnya bertotol-totol mirip katak, dan warnanya hijau keabu-abuan tetapi memang dia punnya empat lengan pipih mirip kura-kura. Dan ekornya mirip buaya.
Hewan itu diberi nama CRUSOE ”.Namun karena pertumbuhannya yang mulai besar dia dipindah kan ke kolam ikan mas.Kuda Air tidak pernah melupakan momen ketika dia dipindahkan ke kolam ikan mas.Kolam itu sepuluh kali lebih besar daripada ukuran tempat sebelumnya, dan lebih dalam, gelap, dan berlumut. Dengan gembira dia berenang mengitarinya, dan kemudian menyelam kebawah hamparan teratai dan mulai mengacak-acak lumpur tempat teratai itu berakar.Tindakan mengganggu para penghuni kolam yang kecil-kecil, itu seperti udang air tawar dan kumbang air dan makhluk-makhluk lain yang mirip cacing, yang langsung kabur begitu saja.
Ketika Crusoe berusia tiga bulan, malam itu cukup terang dia bias melihat sesosok panjang berpunggung punuk dengan gerakan lamban sedang melintas lapangan rumput menuju kolam ikan mas. Kirstie yang melihat kejadian itu langsung membuka mulut dan memekik keras-keras, dan berang-berang yang sangat kaget itu berbalik dan berlari secepat yang sanggup dilakukan kakinya yang pendek.
Kirstie begitu gembira membayangkan Ayah akan pulang untuk cuti hingga dia tidak bias makan banyak-banyak. Suasana dirumah itu sangat gembira ketika bungkusan-bungkusan berisi berbagai hadiah dari negeri-negeri yang jauh itu dibuka. Untuk Ibu sebuah selendang sutra yang sangat indah, untuk Grumble sekotak bibit asing yang aneh untuk ditanam di kebun, untuk Kirstie seuntai kalung yang terbuat dari gigi ikan hiu, dan untuk Angus sebuah kapal empat-tiang dengan layar terkembang yang berlayar di dalam botol. Kirstie memberitahu Ayah kalo dia memelihara hewan di kolam ikan mas dan mereka pun pergi ke kolam. Crusoe sedang memanggil-manggil karena kelaparan.
Malam itu, ketika mereka duduk mengelilingi api unggun dari potongan-potongan kayu, karena di luar cuaca sedang dingin, Ayah menjelaskan rencananya untuk memindahkan Crusoe dari kolam ke telaga yang lebih besar kepada anak-anak. Hari yang sangat mengesankan bagi Crusoe kemunculannya dari kolam ikan mas, upayanya yang menyakitkan menuju jalan, perasaan pusing yang aneh ketika meluncur menuruni bukit, dan akhirnya perasaan luar biasa ketika menemukan dirinya berada di tempat berair yang ratusan kali lebih luas daripada tempatnya yang dulu. Dengan leluasa dia berenang di sepanjang air yang tenang dan gelap itu, dan berbalik untuk melihat keempat raksasa itu mengawasinya dan melambai kepadanya. Kemudian dia menyelam, jauh, jauh, ke dalam. 
Setahun berlalu. Ayah sudah dua kali pulang untuk cuti, dan setiap kali pulang dia selalu takjub melihat pertubuhan Crusoe. Crusoe sudah hampir berusia dua setengah tahun. Ayah dan Grumble mulai cemas melihat pertumbuhan itu. Suatu hari di akhir musim panas 1932 terjadi suatu peristiwa yang membuat mereka jauh lebih cemas. Saat hari itu sudah sore dan cuacanya hangat dan tenang. Crusoe sedang tidur siang seperti biasa. Sudah menjadi kebiasaannya untuk beristirahat antara waktu berburu di pagi hari dan sore hari, dan dia selalu tidur di bawah air, dan naik ke permukaan sebentar-sebentar. Karena dia sekarang sudah jauh lebih besar, napasnya bias bertahan di bawah air sampai lima belas menit. Sekarang, ketika dia sedang naik dengan sangat perlahan, dengan hidung siap menghirup udara secara otomatis, moncongnya menumbuk sesuatu yang keras dan dia terbangun. Sambil menyelam sedikit, dia mendongak menatap benda keras yang tergeletak di permukaan air di atas kepalanya itu. Benda itu besar, hampir sebesar dirinya sendiri, dan berbentuk runcing di salah satu ujung dan persegi di ujung yang lain. Benda itu tidak bergerak. Crusoe berenang naik, membuka mulutnya lebar-lebar, dan menggigit dasar perahu itu sampai tukang pos yang ada di perahu itu basah kuyup terkena air dengan wajah pucat pasi.
Natal 1932 berlangsung meriah di rumah putih kecil di puncak tebing itu, karena jarang-jarang Ayah ada dirumah untuk merayakannya. Terlebih lagi, karena pelayaran berikutnya tidak terlalu jauh, Ayah memberitahu mereka bahwa dia baru akan pergi lagi di akhir Maret atau awal April. Mereka harus memindahkan Crusoe pada musim semi yang akan datang. Mereka akan membutuhkan sebuah Derek, seperti yang biasa di gunakan di pelabuhan. Truk ternak cukup lapang dan cukup kuat untuk mengangkut sepuluh hingga dua belas ekor sapi. Truk itu bias di tutupi agar tidak kelihatan selama perjalanan, dan pintu belakang truk bias menjadi titian landai untuk memudahkan naik keatas truk. Dan satu lagi ada sebuah pintu kecil di ujung depan truk, tepat di belakang kursi pengemudi, jadi siapa pun yang masuk ke dalam truk di depan Crusoe untuk memancingnya dengan makanan, bias keluar tanpa kemungkinan tergencet. Ibu sudah membuka mulut untuk mempertanyakan rencana gila semacam itu, namun kemudian mengatupkannya lagi. Dia sudah senang ketika Crusoe dipindahkan dari kolam ikan mask ke telaga, dan kini dia baru sadar dia makin bersyukur memikirkan bahwa Crusoe akan pergi berkilo-kilo jauhnya, menjauhi kehidupan mereka untuk selamanya barangkali. Bukan berarti dia membenci si Kuda Air. Dia hanya merasa bahwa hamper tiga tahun Crusoe sudah banyak menyita waktu setiap orang, dan terus-menerus meminta persediaan sarden dan pilchard dengan saus tomat dan biscuit gandum cokelat. Ibu merasa anak-anaknya telah mengabaikan pekerjaan rumah mereka dan ayahnya jadi kurang mengurus kebun. Sekarang, suaminya mengusulkan untuk memindahkan makhluk itu.
Ketika saatnya tiba, ternyata tidak sulit memasukkan Crusoe kedalam truk. Ada sebuah jalan tanah yang mengarah ke telaga dari jalan aspal di atas, dan ayah telah memundurkan truknya di sepanjang jalan itu, dan berhenti tepat di tepi air di mana tanahnya semakin lembab. Pada suatu pagi di musim semi itu, tanggal 14 April 1993, semuanya sudah siap. Anak-anak duduk dengan aman di kursi penumpang truk, sementara Ayah dan Grumble berdiri di ujung pintu belakang truk yang telah di turunkan sebagai titian. Ibu tinggal di rumah, tetapi dia telah menyediakan sebuah hadiah perpisahan untuk si Kuda Air, yaitu makanan yang akan digunakan untuk memancing Crusoe keluar dari telaga, menaiki titian, dan masuk ke dalam truk. Sebelumnya, mereka telah berdebat mengenai makanan apa yang sebaiknya di gunakan sebagai umpan. Begitu Ayah berjalan mundur pelan-pelan dengan mengulurkan seikat sosis, Crusoe, yang eraksi mirip seekor ulat bulu raksasa, mengangkat dirinya keluar dari air dan merayap di atas tanah menuju truk ternak itu. Dia menarik dirinya menaiki titian dengan leher terulur dalam upayanya menangkap ujung ikatan sosis yang panjang itu, dan masuk ke dalam bak belakang truk. Bagian bawah truk itu berderak karena dibebani si Kuda Air. Setelah menjatuhkan umpan sosis itu, Ayah dengan cerdik menyelinap keluar dari pintu kecil disamping truk, dan berlari ke belakang. Kemudian, saat Crusoe sedang menyantap sosis itu sambil mendengkur puas, Ayah dan Grumble memegang titian itu di kedua ujungnya, mengangkatnya ke atas, dan menyelotnya erat-erat, Si Kuda Air sudah masuk. Tidak banyak kejadian dalam perjalnan itu. Mereka bergerak ke selatan dan pertama-tama melewati Glenfinnan, kemudian bergerak di sepanjang pesisir utara Loch Eil, dan tiba di Fort William kemudian melanjutkan perjalanan lagi. Di tengah jalan mereka bertemu polisi, namun polisi tersebut tidak mencurigai bahwa mereka membawa monster. Setelah sampai betapa sesaknya di dalam sini, dan betapa leganya ketika bunyi derum dan guncangan itu berhenti untuk selamanya, dan pintu di belakangnya mengayun turun dan memasukkan cahaya. Dengan kesakitan, karena seluruh badannya terasa nyeri, Crusoe bergerak mundur dan menuruni titian yang landai itu dan tiba di tanah. Dan betapa gembiranya dia ketika mendapatkan gelitikan yang dikenalnya, karena dua raksasa yang kecil itu telah menemukan sebatang tongkat dan mulai menggelitikinya. Kemudian, ketika Crusoe sedang menggeliat dengan gembira, mendadak dia melihat sesuatu. Di bawah sana, sejauh mata memandang, terbentang air yang sangat luas. Pergilah kesana, instingnya berkata, masuklah ke dalamnya, dan dia menarik badannya yang besar ke tepi pelataran, dan dari sana menggelincir turun, dan menabrak semak-semak lereng di bawahnya, dan jatuh dengan ceburan yang sangat kuat ke kedalaman danau yang berkilau ditimpa sinar matahari itu. Ayah merasa senang dan bangga karena masalah tersebut telah terpecahkan dengan cara yang biasa dilakukan seorang pelaut. Bagi mereka semua, ada sebuah kepuasan yang teramat dalam karena sekarang si Kuda Air telah memiliki apa pun yang mungkin diinginkannya.Untuk selamanya dia akan memiliki kebebasan di danau yang sangat dalam dan dipenuhi ikan ini, aman dari seluruh bahaya. Jauh di bawah air, si Kuda Air menyelam, mengacak-acak kawanan ikan yang dilewatinya, meluncur kebagian terdalam yang sangat dingin dan gelap, dan kemudian berbalik dan naik ke atas, makin lama makin cepat dengan rasa bangga atas kekuatannya. Untuk sesaat dia melupakan seluruh hal yang telah di ajarkan padanya, bahwa dia tidak boleh memperlihatkan diri kecuali dipanggil, dan dia menyeruak ke permukaan di tengah-tengah danau dan mencebur lagi dan berputar-putar di permukaan, begitu bahagia rasanya bisa berada di dunia air yang baru dan sangat menyenangkan itu.
Laporan pertama tentang terlihatnya Monster, pada 14 April 1933 pukul 3 sore, Mr. dan Mrs. Mackay dari Drumnadrochit sedang berkendara di jalan baru di sisi utara Loch Ness ketika mereka melihat “seekor hewan yang sangat besar sedang berputar-putar dan mencebur” sampai kemudian lenyap dengan semburan air yang sangat kuat.
                                                                                            Hal menarik :
- Telur Kuda air yang unik.
- Monster Kuda Air yang besar.
- Keluarga yang tidak takut memelihara Monster.
- Monster besar yang jinak.
- Monster yang bisa memakan hewan lain apa saja tanpa memilih.
Watak tokoh dalam cerita :

Angus : Pecinta binatang, penakut, dan agak rakus.
Kirstie : Pecinta binatang, rajin, dan sayng cerdas.
Ayah : Sayang terhadap keluarga, pecinta alam, bijaksana dan cerdik.
Ibu : Kurang menyukai binatang, cinta keluarga, dan rajin.
Grumble : Perhatian terhadap cucu, sering menggerutu, dan pecinta alam.
Tukang Pos : Ceroboh dan penakut.
Polisi : Ceroboh.

Tempat :
-Pantai di Skotlandia.
-Rumah putih di atas tebing.
-Kolam ikan Mas.
-Telaga.
-Danau.

Waktu :
26 Maret 1930, 25 Desember 1932, 14 April 1933. (1930-1933).

Suasana :
Menegangkan, menyenangkan, menyulitkan, menyedihkan, dan menakutkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar